Arus
laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh
lautan di dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tipuan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang.
Terjadinya
arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :
• Faktor internal, seperti perbedaan densitas
air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
• Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari
dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan
tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik, dan angin.
Arus terbagi menjadi beberapa jenis.
Berdasarkan proses terjadinya arus dibedakan menjadi arus Ekman, termohalin,
pasut, Geostropik, dan wind driven
current. Berdasarkan kedalamannya, arus dibagi menjadi arus permukaan, yang
terjadi pada beberapa raus meter dari permukaan dan dipengaruhi oleh sebaran
angin, bergerak dengan arah horizontal, dan arus dalam, yang terjadi di dasar
kolom perairan, pergerakannya juga tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin. Arus
ini membawa massa air dari daerah kutub ke daerah ekuator.
Arus
tersebar di seluruh dunia, persebaran secara umumnya berada pada daerah Samudera
Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia. Untuk penjelasan mengenai
persebaran arus di dunia, bisa klik disini.
Persebaran Arus Dunia |
Lalu, apa itu Brazil Current?
Brazil Current (Arus
Brazilia) merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke
arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus
ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini merupakan arus lemah di bagian barat yang membawa massa air
hangat dari daerah subtropis, yang mengalir ke selatan sepanjang pantai Brazil
dari 9oS-38oS yang umumnya terjadi hingga kedalaman 600
meter di kolom air. Arus Brazilia dimulai dari koordinat 10oS, lalu
terbagi secara perlahan di dekat pantai pada koordinat sekitar 12oS
dimana continental shelf (paparan continental)
semakin luas (Peterson & Stramma, 1991; Stramma et al., 1990).
Pada
koordinat 24oS arusnya meningkat
sekitar 5% per 100 km. Hal ini mirip dengan laju pertumbuhan (arus) di daerah
Gulf Stream, meskipun nilai transport di Arus Brazilia lebih sedikit (Peterson
dan Stramma, 1991). Arus ini terus mengalir ke daerah pantai selatan Brazil
hingga mencapai koordinat 33-38oS, dimana arus ini bertabrakan
dengan Arus Malvian (Falkland) yang mengalir ke utara. Arus Brazil kemudian
dibelokkan ke timur di lepas pantai Rio de la Plata. Daerah pertemuan kedua
arus ini dikenal sebagai Daerah Pertemuan Brazil-Malvians (Brazil-Malvians Confluence Zone (BMC)), merupakan salah satu
daerah yang sangat “energetic” di seluruh lautan (Sarceno et al., 2004)
Pertemuan antara dua arus ini juga
menyebabkan adanya lapisan termohalin yang kuat di daerah frontal, yang biasa
disebut Brazil-Malvians Confluence (BMC),
dimana Arus Brazil terpisah menjadi dua bagian, yang pertama menuju ke utara
membentuk sirkulasi ulang sel, sedangkan yang kedua tetap menuju ke selatan dan
membelok menuju timur laut pada koordinat 45oS, menjadi South Atlantic Current (Arus Atlantik
Selatan) (Boebel et al., 1999; Saraceno et al., 2004). Kecepatan maksimum pada
daerah ini dapat mencapai 55cm/s, dimana rata-ratanya adalah 35 cm/s. Rata-rata
kondisi dari sirkulasi ini bervariasi dan signifikan, dan beberapa penemuan
baru menunjukkan bahwa hal ini sedikit banyak berhubungan dengan anomali secara
meteorologi (Assireu et al., 2003). Beberapa variabilitas jangka pendek di
perpanjangan Arus Brazilia ke arah selatan juga telah diteliti. Kadang-kadang, ketika
Arus Brazilia berliku-liku yang sudah sangat diperpanjang ke arah selatan
ditarik kembali, dapat melepaskan beberapa komponen inti eddies yang bermigrasi
ke Antartic Circumpolar Current
(Partos and Piccolo, 1988). Nilainya juga bervariasi tergantung dari metode
pengukuran yang dilakukan dan kedalaman perairan tersebut.
Alur Musiman dari Brazil Current yang ditampilkan oleh Mariano Global Surface Velocity Analysis (MGSVA) |
Rata-rata temperatur di daerah Arus
Brazilia adalah sekitar 18oC-28oC, dimana pada dasarnya
terdapat tiga daerah meridional yang mengalami fluktuasi temperatur yang
berbeda setiap tahun sebanyak beberapa derajat, yang berhubungan dengan jarak
daerah tersebut dengan pantai. Zona yang pertama terletak diatas paparan,
dengan variabilitas suhu 7-10 derajat, yang dikontrol oleh invasi musim dingin
pada air subantartik dari Arus Malvians dan pelepasan air dari Rio de la Plata
dan Patos-Mirim. Zona kedua, atau bagian sentral, terletak lebih dekat dengan continental shelf (paparan benua) di
bagian timur, mengalami 5-7 derajat variasi suhu. Zona ketiga, di bagian yang lebih banyak
mengarah ke laut lepas, hanya mengalami sedikit fluktuasi suhu hingga mencapai
daerah pertemuan (Memery, et al., 200; Zavialov et al., 1999). Temperature di
baguan selatan arus, dapat berubah dari 5-13 derajat, dengan temperatur dingin
terjadi sekitar bulan Agustus-September dan temperature hangat terjadi pada
bulan Februari (Bober et al., 1999; Podesta, et al., 1991). Hampir setiap tahun
terjadi anomali suhu muka laut yang panas dan dingin yang kemungkinan
berhubungan dengan El Nino-Southern
Oscillation (ENSO). Anomali perluasan suhu muka laut dingin ke arah utara
terjadi umumnya setahun setelah ENSO panas terjadi, dan anomali perluasan suhu
muka laut terjadi umumnya setahun setelah ENSO dingin terjadi (Lentinel et al.,
2001). Salinitas permukaan di daerah Arus Brazilia berada pada skala 35,1-36,2
dimana salinitas maksimum seringkali ditemukan di sekitar koordinat 20oS.
Pada daerah tersebut salinitasnya dapat mencapai 37,3 (Memery et al., 2000;
Wilson & Rees, 2000)
Dibahas oleh, Meidina P, 230210130088
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar