Kamis, 13 November 2014

Brazil Current


Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.
Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :
   Faktor internal, seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
   Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik, dan angin.
            Arus terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan proses terjadinya arus dibedakan menjadi arus Ekman, termohalin, pasut, Geostropik, dan wind driven current. Berdasarkan kedalamannya, arus dibagi menjadi arus permukaan, yang terjadi pada beberapa raus meter dari permukaan dan dipengaruhi oleh sebaran angin, bergerak dengan arah horizontal, dan arus dalam, yang terjadi di dasar kolom perairan, pergerakannya juga tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin. Arus ini membawa massa air dari daerah kutub ke daerah ekuator.
            Arus tersebar di seluruh dunia, persebaran secara umumnya berada pada daerah Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia. Untuk penjelasan mengenai persebaran arus di dunia, bisa klik disini.
Persebaran Arus Dunia

            Lalu, apa itu Brazil Current?

Brazil Current (Arus Brazilia) merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini merupakan arus  lemah di bagian barat yang membawa massa air hangat dari daerah subtropis, yang mengalir ke selatan sepanjang pantai Brazil dari 9oS-38oS yang umumnya terjadi hingga kedalaman 600 meter di kolom air. Arus Brazilia dimulai dari koordinat 10oS, lalu terbagi secara perlahan di dekat pantai pada koordinat sekitar 12oS dimana continental shelf (paparan continental) semakin luas (Peterson & Stramma, 1991; Stramma et al., 1990).
 
Brazil Current (Arus Brazilia)
Pada koordinat 24oS  arusnya meningkat sekitar 5% per 100 km. Hal ini mirip dengan laju pertumbuhan (arus) di daerah Gulf Stream, meskipun nilai transport di Arus Brazilia lebih sedikit (Peterson dan Stramma, 1991). Arus ini terus mengalir ke daerah pantai selatan Brazil hingga mencapai koordinat 33-38oS, dimana arus ini bertabrakan dengan Arus Malvian (Falkland) yang mengalir ke utara. Arus Brazil kemudian dibelokkan ke timur di lepas pantai Rio de la Plata. Daerah pertemuan kedua arus ini dikenal sebagai Daerah Pertemuan Brazil-Malvians (Brazil-Malvians Confluence Zone (BMC)), merupakan salah satu daerah yang sangat “energetic” di seluruh lautan (Sarceno et al., 2004)
            Pertemuan antara dua arus ini juga menyebabkan adanya lapisan termohalin yang kuat di daerah frontal, yang biasa disebut Brazil-Malvians Confluence (BMC), dimana Arus Brazil terpisah menjadi dua bagian, yang pertama menuju ke utara membentuk sirkulasi ulang sel, sedangkan yang kedua tetap menuju ke selatan dan membelok menuju timur laut pada koordinat 45oS, menjadi South Atlantic Current (Arus Atlantik Selatan) (Boebel et al., 1999; Saraceno et al., 2004). Kecepatan maksimum pada daerah ini dapat mencapai 55cm/s, dimana rata-ratanya adalah 35 cm/s. Rata-rata kondisi dari sirkulasi ini bervariasi dan signifikan, dan beberapa penemuan baru menunjukkan bahwa hal ini sedikit banyak berhubungan dengan anomali secara meteorologi (Assireu et al., 2003). Beberapa variabilitas jangka pendek di perpanjangan Arus Brazilia ke arah selatan juga telah diteliti. Kadang-kadang, ketika Arus Brazilia berliku-liku yang sudah sangat diperpanjang ke arah selatan ditarik kembali, dapat melepaskan beberapa komponen inti eddies yang bermigrasi ke Antartic Circumpolar Current (Partos and Piccolo, 1988). Nilainya juga bervariasi tergantung dari metode pengukuran yang dilakukan dan kedalaman perairan tersebut.

Alur Musiman dari Brazil Current yang ditampilkan oleh Mariano Global Surface Velocity Analysis (MGSVA)
            Rata-rata temperatur di daerah Arus Brazilia adalah sekitar 18oC-28oC, dimana pada dasarnya terdapat tiga daerah meridional yang mengalami fluktuasi temperatur yang berbeda setiap tahun sebanyak beberapa derajat, yang berhubungan dengan jarak daerah tersebut dengan pantai. Zona yang pertama terletak diatas paparan, dengan variabilitas suhu 7-10 derajat, yang dikontrol oleh invasi musim dingin pada air subantartik dari Arus Malvians dan pelepasan air dari Rio de la Plata dan Patos-Mirim. Zona kedua, atau bagian sentral, terletak lebih dekat dengan continental shelf (paparan benua) di bagian timur, mengalami 5-7 derajat variasi suhu.  Zona ketiga, di bagian yang lebih banyak mengarah ke laut lepas, hanya mengalami sedikit fluktuasi suhu hingga mencapai daerah pertemuan (Memery, et al., 200; Zavialov et al., 1999). Temperature di baguan selatan arus, dapat berubah dari 5-13 derajat, dengan temperatur dingin terjadi sekitar bulan Agustus-September dan temperature hangat terjadi pada bulan Februari (Bober et al., 1999; Podesta, et al., 1991). Hampir setiap tahun terjadi anomali suhu muka laut yang panas dan dingin yang kemungkinan berhubungan dengan El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Anomali perluasan suhu muka laut dingin ke arah utara terjadi umumnya setahun setelah ENSO panas terjadi, dan anomali perluasan suhu muka laut terjadi umumnya setahun setelah ENSO dingin terjadi (Lentinel et al., 2001). Salinitas permukaan di daerah Arus Brazilia berada pada skala 35,1-36,2 dimana salinitas maksimum seringkali ditemukan di sekitar koordinat 20oS. Pada daerah tersebut salinitasnya dapat mencapai 37,3 (Memery et al., 2000; Wilson & Rees, 2000) 

Dibahas oleh, Meidina P, 230210130088

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar